Kamis, 22 November 2012

Makalah Protista

                                                                     Protista
                   Bab 1
A.Latar Belakang
    Protista adalah organisme eukariotik yang hidup di habitat yang relatif basa dan sebagian besar berukuran mikroskopis. Walaupun ukurannya sangat kecil, teteapi protista memiliki pengaruh yang sangat besar bagi manusia dalam ekologi secara umum.
        Protista tidak digolongkan ke dalam tumbuhan, hewan, maupun fungiwalaupun secara morfologi anggotannya menyerupai tumbuhan, hewan, dan jamur. Sel protista dikelompolan dalam eukariot karena telah memiliki membran inti. Sebagian besar anggota kingdom protista tumbuhnya tersusun atas satu sel dan beberapa filum yang bersifat multiseluler
B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, saya mengkaji melalui kepustakaan tentang :
        1. Apa protista itu?
        2. Bagaimana perbandingan sturktur tubuh protista mirip hewan, dan fungi
                  Bab 2
                 TEORI
Protista adalah mikroorganisme eukariota yang bukan hewan, tumbuhan, atau fungus. Mereka pernah dikelompokkan ke dalam satu kerajaan bernama Protista, namun sekarang tidak dipertahankan lagi.Penggunaannya masih digunakan untuk kepentingan kajian ekologi dan morfologi bagi semua organisme eukariotik bersel tunggal yang hidup secara mandiri atau, jika membentuk koloni, bersama-sama namun tidak menunjukkan diferensiasi menjadi jaringan yang berbeda-beda.

Dari sudut pandang taksonomi, pengelompokan ini ditinggalkan karena bersifat parafiletik. Organisme dalam Protista tidak memiliki kesamaan, kecuali pengelompokan yang mudah baik yang bersel satu atau bersel banyak tanpa memiliki jaringan. Protista hidup di hampir semua lingkungan yang mengandung air. Banyak protista, seperti algae, adalah fotosintetik dan produsen primer vital dalam ekosistem, khususnya di laut sebagai bagian dari plankton. Protista lain, seperti Kinetoplastid dan Apicomplexa, adalah penyakit berbahaya bagi manusia, seperti malaria dan tripanosomiasis.
    perbandingan struktur tubuh protista mirip hewan dan fungi
Protista Mirip Hewan (Protozoa)- Disini kita akan bahas tentang Ciri-ciri dan Klasifikasi Protista Mirip Hewan (Protozoa). Semoga bermanfaat..

Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Ciri-ciri dan klasifikasi Protozoa, yaitu:
1. Ciri-ciri Protozoa
Bersel satu. Inti eukariotik. Habitat di tempat berair atau lembap atau parasit pada organisme lain. Reproduksi dengan generatif dan vegetatif (generatif dengan konjugasi, vegetatif dengan membelah diri). Tidak berdinding selulosa. Ada yang soliter dan ada yang berkoloni.

2. Klasifikasi Protozoa
Berdasarkan alat geraknya dibedakan menjadi 4 kelas, yaitu:
a. Rhizopoda (Sarcodina)
Alat geraknya berupa aliran isi sel atau tonjolan sitoplasma yang disebut pseudopodia. Contoh spesies dalam kelas Rhizopoda:

1) Amoeba
Jenis Amoeba yang hidup di dalam tubuh manusia disebut Entamoeba, misalnya:
a) Entamoeba dysentriae, penyebab penyakit disentri, karena menyerang dan merusak jaringan usus, disebut juga Entamoeba histolitica.
b) Entamoeba ginggivalis, hidup di rongga mulut.
c) Entamoeba coli, hidup dalam kolon, sebenarnya bukan parasit, tetapi kadang-kadang menyebabkan diare.

2) Foraminifera
hidup di laut terlindung kerangka luar yang beruang banyak yang terbuat dari kalsium karbonat. Kerangka yang telah kosong mengendap di dasar laut dan merupakan tanah "globigerina". Fosilnya berguna sebagai petunjuk dalam pencarian minyak bumi.

3) Radiolaria
hidup di laut, Kerangka tubuhnya tersusun dari silikat membentuk tanah radiolaria yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan penggosok.

b. Flagellata (Mastigophora)
Alat gerak berupa bulu cambuk (flagellum). Flagellata dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:

1) Flagellata
yang mempunyai kromatofora dan struktur yang mengandung pigmen hijau klorofil, disebut kelompok fitoflagellata. Contoh:
a) Euglena viridis, hidup di air tawar.
b) Volvox globator, hidup di air tawar, berkoloni, merupakan kumpulan ribuan hewan bersel satu yang berflagel dua. Sel-sel pembentuk koloni dihubungkan dengan benang-benang plasma.
c) Noctiluca miliaris, hidup di laut, mempunyai dua flagel, yang satu panjang dan yang satu pendek, hewan ini menyebabkan laut tampak bercahaya pada waktu malam hari.

c. Ciliata (Ciliophora)
Alat gerak berupa cilia atau bulu getar. Bentuk tubuh tetap, hidup di air tawar yang banyak mengandung zat organik dan bakteri. Ada yang hidup bersimbiosis di dalam usus vertebrata. Contoh:
1) Paramaecium caudatum, bereproduksi secara aseksual dengan membelah diri dengan arah transversal, seksual dengan konjugasi dengan terjadi pertukaran inti kecil (mikronukleus).
2) Stentor, bentuk seperti terompet dan menetap di suatu tempat.
3) Vorticella, bentuk seperti lonceng bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi cilia di sekitar mulutnya.
4) Didinium, predator pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramaecium.
5) Stylonichia, bentuk seperti siput, cilianya berkelompok. Banyak ditemukan pada permukaan daun yang terendam air.
6) Balantidium coli, habitat pada kolon manusia dan dapat menimbulkan balantidiosis (gangguan pada perut).

2) Flagellata yang tidak mempunyai pigmen klorofil disebut kelompok zooflagellata.
Contoh:
a) Trypanosoma gambiense dan Trypanosoma rhodosiense, penyebab penyakit tidur pada manusia. Hospes perantaranya adalah lalat tse-tse, yaitu Glosina palpalis dan Glosina mursitans. Trypanosoma hidup di dalam kelenjar getah bening atau cairan serebro spinal manusia.
b) Trichomonas vaginalis, parasit pada vagina saluran urine wanita.
c) Leishmania tropica, penyebab penyakit kalaazar dengan tanda demam dan anemia.
d) Leishmania tropica, penyebab penyakit kulit, disebut penyakit oriental.
e) Trypanosoma evansi, penyebab penyakit sura (malas) pada ternak, hospes perantara lalat tabanus.

d. Sporozoa
Tidak mempunyai alat gerak. Dapat membentuk semacam spora dalam siklus hidupnya, bersifat parasit pada manusia atau hewan. Reproduksi dibagi menjadi dua:
1) Aseksual dengan schizogoni, yaitu membelah diri di dalam tubuh inang dan sporogoni, yaitu membuat spora di dalam tubuh inang perantara.

2) Seksual dengan peleburan makrogamet dan mikrogamet di dalam tubuh nyamuk.
Contoh:
a) Plasmodium vivax, penyebab malaria tertiana dengan masa sporulasi setiap 2 x 24 jam.
b) Plasmodium falcifarum, penyebab malaria tropikana dengan masa sporulasi setiap 1 x 24 jam.

Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam fungi karena struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur mirip fungi, tetapi gerakan pada fase vegetatifnya mirip amoeba (protozoa). Meskipun tidak berklorofil, struktur membran jamur ini mirip ganggang.
Protista mirip jamur dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu mycomycota dan oomycota
1.  Mycomycota (Jamur Lendir)
Habitat di hutan basah, batang kayu yang membusuk, sampah basah, dan tanah yang lembap. Fase vegetatif berbentuk seperti lendir. Sifat seperti Amoeba, reproduksi mirip jamur.
Contoh:
  • Physarum sp , merupakan  jamur lendir tak bersekat, sel-selnya tidak dapat dipisahkan

  • Dictyostelium discoideum, merupakan jamur lendir bersekat, sel-selnya dapat dipisahkan

2.  Oomycota (Jamur Air)
Jamur air dimasukkan ke kingdom Protista karena strukturnya mirip alga, tetapi tidak berklorofil. Hifa tidak bersekat, intinya banyak. Dinding sel berupa selulosa. Reproduksi aseksual dengan zoospora dan seksual menghasilkan zigot.

Contoh:
  • Phytophythora infestan (parasit pada kentang),

  • Phytium sp (penyebab penyakit busuk pada kecambah berbagai tanaman).

  • Saprolegnia parasitica (parasit pada  ikan)